Selasa, 25 Desember 2007

PERANAN SHALAT DALAM MENCEGAH KEMAKSIATAN & KEJAHATAN

PERANAN SHALAT DALAM MENCEGAH KEMAKSIATAN & KEJAHATAN
Sumber : http://www.nurulyaqin.org
Penulis : Dr.H.Suhairy Ilyas Lc.Ma
Monday, 17 September 2007

Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah segenap perbuatan keji dan mungkar,. dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.)QS.Al-Ankabut 29:45)
Ayat diatas memberikan jaminan bahwa shalat itu dapat mencegah kemaksiatan dan kejahatan ("Dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah segenap perbuatan keji dan mungkar (kemaksiatan dan kejahatan)."

Bukti sejarah.

Bahwa shalat dapat mencegah segenap perbuatan keji dan mungkar (kemaksiatan dan kejahatan) dapat kita saksikan dengan bukti sejarah yang telah diukir oleh Rasulullah saw.. Manusia-manusia jahiliyah yang penuh sarat dengan segala bentuk kemaksiatan dan kejahatan, kekufuran dan kemusyrikan dalam waktu yang relatif pendek berhasil beliau robah menjadi umat yang terbaik "Khaira ummatin" yang bersih dari segenap kemaksiatan dan kejahatan, umat yang senantiasa menegakkan yang makruf dan menjegah kemungkaran karena panggilan iman (QS.3:110).

Mendirikan shalat.

Dengan apa, dan bagaimana caranya Rasulullah saw. membersihkan segenap kemaksiatan dan kejahatan tersebut? Jawabnya ialah dengan shalat, dengan cara melatih mereka yang telah mengikrarkan dua kalimat syahadat sebagai pernyataan masuk Islam untuk segera "mendirikan shalat" sesuai dengan perintah ayat diatas, bukan sekedar mengerjakan shalat..

Mendirikan sholat adalah menanamkan dan meangaplikasikan hikmah dan nilai-nilai taqwa yang terkandung dalam ibadat. Shalat. Sesuai dengan isyarat dan panduan Al-Quran.

Dalam menghadapi umat manusia dizaman jahiliah yang penuh dengan segenap bentuk kemaksiatan dan kejahatan.umat manusia yang jahiliyah yang penuh dengan kemaksiatan dan kejahatan itu

Shalat & Zikrullah.

Al-Quran mengingatkan bahwa mendirikan shalat itu adalah dengan melatih diri untuk selalu ingat dengan Allah:

Sesungguhnya Aku Ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, Maka sembahlah Aku dan Dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.(QS.Thaha 20:14).

Segenap bacaan yang kita baca dalam shalat, baik bacaan yang wajib seperti al-Fatihah, maupun bacaan sunat seperti doa iftitah, tasbih waktu rukuk dan sujud, demikian juga bacaan ayat setelah al-fatihah, semuanya itu akan mengingatkan kita kepada Allah, mengingatkan kita pada Kebesaran dan Kekuasaan Allah , mengingatkan kita pada kemurkaan Allah bila kita durhaka padaNya dan mengingatkan kita pada Redha Allah bila kita ta'at padaNya.Apabila dzikrullah, selalu ingat pada Allah sudah tertanam dalam jiwa seseorang, maka dia akan merasa takut untuk melakukan kejahatan dan kemaksiatan, karena dia menyadari pula bahwa kemanapun dia pergi menyembunyikan kejahatan dan kemaksitannya niscaya Allah senantiasa melihat dan mengamatinya.

Kemaksiatan dan kejahatan pada umumnya terjadi karena orang tidak ingat pada Allah, dan tidak sadar bahwa kemanapun dia pergi, dia bersama Allah.Dengan jiwa dzikrullah yang terkandung dalam shalat, diharapkan manusia tidak akan berani lagi berbuat maksiat..

Hikmah Gerak Gerik Shalat.

Af'al atau sikap dan gerak gerik kita dalam shalat mengandung hikmah yang sangat efektif untuk mencegah kemaksiatan dan kejahatan..

1. Waktu shalat kita, kita dituntut untuk menutup aurat dengan sempurna, baik laki maupun wanita. Hikmah yang terkandung didalamnya adalah agar senantiasa menutupi aurat kemanapun kita pergi atau berhadapan dengan orang lain yang bukan muhrim atau bukan suami/isteri. Karena terjadinya maksiat umumnya adalah karena manusia tidak memelihara auratnya.

2. Selama shalat mata kita dilatih untuk hanya melihat tempat sujud , tidak boleh menoleh kiri kanan atau kebelakang walau apa yang terjadi. Ini melatih diri kita untuk selalu mengendalikan pandangan mata "Ghadhul bashar" karena mata yang liar tidak terkendali juga adalah sumber kejahatan dan kemaksiatan.

3. Selama shalat lidah kita hanya boleh membaca bacaan shalat saja.Ini melatih diri kita untuk senantiasa hanya mengucapkan kata kata yang diredhai Allah saja., agar terjauh dari kata kata kotor, bohong, gunjing, gossip dan caci maki yang semuanya akan membawa pada kejahatan dan kemaksiatan.

4. Selama shalat, telinga juga tidak boleh mendengarkan apapun dengan sengaja selain bacaan shalat kita sendiri atau bacaan imam. Ini melatih diri kita untuk hanya mendengarkan hal hal yang diredhai Allah saja. , menjauhkan pendengaran dari hal yang tidak diredhai Allah karena apa yang kita dengarkan akan mempengaruhi hati dan tingkah laku kita.

5. Kaki dan tangan kita selama shalat dilatih tidak bergerak seenaknya, tidak melangkah kemanapun, dan tidak memegang atau menggerakkan tangan seenaknya, ini melatih kita agar kaki dan tangan kita juga hendaknya selalu melangkah dan melakukan hal hal yang diredhai Allah saja. Tidak mempergunakannnya untuk kejahatan dan kemaksiatan apapun karena semuanya itu akan dipertanguggung jawabkan dihadapan Allah kelak diakhirat.

Demikianlah diantara hikmah bacaan dan sikap gerak gerik shalat yang telah ditanamkan Rasulullah saw. pada para sahabat dan umat beliau sehingga shalat mereka telah terbukti membentuk pribadi berakhlaq mulia yang bersih dari segenap kemaksiatan dan kejahatan.

Kemaksiatan dan kejahatan sekitar kita

Kenapa kemaksiatan dan kejahatan sekitar kita seakan tidak pernah berkurang, bahkan senantiasa meningkat dimana-mana? Padahal masyarakat kita adalah mayoritas muslim dan mereka juga shalat?

Jawabnya adalah karena umumnya masyarakat itu hanya melakukan shalat, tapi belum lagi mendirikan shalat seperti dizaman Rasulullah saw. Masyarakat kita hanya membaca lafal shalat tapi tidak memahami apa yang mereka baca, apa lagi menghayatinya. Mereka hanya menutupi aurat dalam shalat, sedang diluar shalat mereka pamer aurat. Masyarakat kita mengendalikan pandangan mata, telinga ,lidah dan kaki tangan mereka hanya dalam shalat, diluar shalat mata,telinga,lidah dan kaki tangan mereka dikendalikan oleh hawa nafsu mereka. Karena itulah shalat mereka tidak mempunyai dampak positif seperti dizaman Rasulullah saw.

Kecuali hanya sedikit mereka yang telah mendirikan shalat, memahami apa yang mereka baca dan kerjakan dalam shalat, kemudian mereka mengaplikasikan nilai-nilai taqwa yang terkandung dalam shalat, mereka itulah yang telah mendapatkan hidayah sehingga terjauh dari maksiat dan kejahatan berkat shalat yang mereka dirikan sesuai dengan perintah Allah swt.

Tidak ada komentar: